BIOS

BIOS ( Basic Input Output System )

BIOS adalah sebuah kode sofware yang ditanam didalam suatu sistem komputer yang memiliki fungsi utama untuk memberikan informasi visual pada saat komputer dinyalakan. Program kecil ini bekerja menterjemahkan perintah windows menjadi angka O dan 1 yang hanya dimengerti oleh hardware anda. Bios bisa berpengaruh sangat besar pada kinerja dari komputer anda.

Para produsen sering menerbitkan versi bios terbaru yang dimaksudkan untuk mengatasi semua masalah –masalah dan meningkatkan kinerja dari perangkat komputer anda. Sebelum anda mengupdate versi bios anda sebaiknya anda perhatikan bahkan miliki nomer bersi terbaru bios yang biasanya akan muncul sekilas tepat setelah anda menyalakan sistem dan bilamana terlalu cepat maka anda bisa menekan tombol pause pada panel keyboard anda.
Walaupun mengupdate BIOS terbilang mudah tetapi anda harus melakuknnya dengan sangat hati – hati karena dapat berakibat fatal yaitu menyebabkan motherboard anda tidak bisa lagi digunakan alias lembiru ( lemparin beli yang baru ). Maka dari itu anda membaca semua instruksi di file bios update dan lakukan persis apa yang ada didalam petunjuknya.
Agar anda bisa membuka setup, anda harus menekan tombol pada keyboard yang disarankan oleh komputer pada saat komputer baru dihidupkan dan tombol itu bervariasi tergantung dari pembuat bios itu sendiri bisa tombol DELETE, F1,F12 dll. Bilamana tidak ada silahkan anda periksa dokumentasi sistem anda.
Dikarenakan utility setup dibuat oleh pembuat bios dan berada pada chip yang sama dalam bios sehingga sering juga disebut dengan utility bios setup. Utility ini menyimpan settingannya didalam chip clock/ calender – chip complementary metal – oxide semiconductor atau CMOS sehingga sering juga di sebut setup CMOS. Utility setup memiliki setting hardware yang sangat banyak baik itu yang terlihat seperti clock komputer sampai yang tidak terlihat seperti jumlah “ Wait States “ yang mengkoordinasi aliran data antara RAM dan CPU

Langkah –langkah yang harus diperhatukan pada saat setup BIOS

1. Jangan Ceroboh ( Sok Tahu )
Ketika bekerja dengan utility setup gunakan petunjuk praktis bilamana anda tidak tahu apa yang dilakukan oleh sesuatu jangan berurusan dengannya dikarenakan kecerobohan akan mengubah wait states atau settingan lainnya sehingga dapat menurunkan kinerja atau bahkan bisa menyebabkan sistem mengalami crash.
Bilamana anda secara tidak sengaja merubah settingan ketika sedang bekerja dengan utility setup segeralah berhenti dan memulainya dari awal lagi. Semua utility memiliki pilihan menuyang memungkinkan anda dapat keluar tanpa menyimpan perubahan dan bilamana anda melihat pilihan untuk mengembalikan settingan kenilai default abaikan opsi ini bilamana vendor PC anda telah melakukan fine-tune terhadap sistem setting default pembuat BIOS mungkin bisa menyebabkan kinerja menjadi tidak optimal.
Backup settingan anda sebelum membuat perubahan bilamana tidak terdapat sarana untuk membackup anda bisa mencatatnya dikertas atau menekan tombol printscreen untuk masing – masing layar utility tersebut namun sistem ini tidak selalu berfungsi.

2. Apa yang sebenarnya anda cari
Silahkan anda membaca sampai selesai panduan yang menyertai PC atau motherboard. Banyak petunjuk yang menawarkan penjelasan yang sangat singkat untuk masing – masing settingan dan settingan bervariasi menurut manufaktur dan model namun anda dapat menemukan ini di hampir semua PC.

3. Optimalisasi dan Kompatibilasi Setting
Utility setup sering berisi settingan untuk kinerja hardware yang terkadang tidak diatur secara optimal di pabrik yang biasanya terdapat pada PC yang dibuat berdasarkan pesanan tau generik. Scan seluruh program setup, settingan VGA dan DMA merupakan sistem utama yang harus dioptimalisasikan. Setingan ini juga dapat berguna untuk trobleshooting hardware yang baru diinstal bila anda melakukan pengnonaktifan atau menurunkan setingan yang telah diberikan ini bisa memicu ketidak kompatibelan kartu grafis, cdrom atau piranti yang lainnya.

4. Setting Harddisk
Anda akan menemukan tabel dimana bisanya terdapat pada halaman kedua atau advanced dengan judul IDE yang mendaftar semua parameter konfigurasi untuk EIDE harddisk yang secara langsung terkoneksi ke motherboard ( scsi harddisk dan iede yang tidak memiliki kartu ekspansi akan menjalankan program konfigurasinya sendiri ). Hampir dari kebanyakan PC yang dibuat beberapa tahun terakhir ini dapat dengan mudah menditeksi dan mengkonfigurasi harddisk baru, sebagian memerlukan instalasi manual sehingga anda harus membaca dan menggunakan opsi – opsi on screen untuk dapat membuat perubahan di tabel ini.

5. Floppy disk
Opsi ini memungkinkan anda menyetel tipe floppy drive yang telah anda tetapkan sebagai drive A atau B anda. Merupakan setinganyang perlu diperiksa jika anda mengalami masalah floppy disk. Sebagian utility setup memiliki seting sekuriti tersendiri yang mencegah data anda ditulis ke floppydisk dan dihapus dari PC.

6. Urutan Booting
Setingan ini menentukan mana yang pertama kali dilihat oleh PC ketika instruksi bootup namun untuk booting dari cdrom driver, zip ataupun LS-120 anda sepertinya harus mengubah settingan ini.

7. Proteksi Password
Bilamana opsi ini diaktifkan maka BIOS akan menanyakannya sebelum booting up jadi anda harus berhati – hati jangan sampai anda lupa akan passwordnya yang menyebabkan anda harus mereset jumper motherboard atau mencopot baterai CMOS sehingga menyebabkan anda kehilangan semua setingan atau bahkan anda harus membeli motherboard yang baru.

8. Setting IRQ
Bila membutuhkan IRQ ekstra untuk hardware baru maka anda perlu membebaskan satu IRQ dengan mengnonaktifkan feature yang tidak digunakan seperti port serial, port paralel ataupun port USB.

9. Setting Port Paralel
Pilihlah modus yang paling cocok untuk hardware anda. Menggunakan modus ECP ataupun EPP dapat mempercepat kinerja printer atau piranti lainnya.

10. Kipas RPM dan Temperatur CPU
Dua parameter ini sebaiknya anda centang secara periodik untuk memastikan sistemnya berfungsi dengan benar.